Senin, 09 Mei 2016

Hubungan timbal balik

Batre iPad tinggal 17%, smartphone sudah modar, dan batre hp kecil gue juga sekarat.
Good situation!, disaat gue pengen sendiri tanpa diganggu, seluruh gadget gue seolah bekerjasama memberikan waktu untuk menyendiri. Ditemani semangkuk red bean float, gue menulis apa yang terlintas di otak, lumayan dr pd nangis sendiri ntar dikira gila.

Kali ini gue ingin membahas hubungan timbal balik. Entah kenapa gue membayangkan sepasang tiang yang dihubungkan dengan seutas tali, saling terikat satu sama lain. Jika ada satu tiang yang rubuh, maka tiang satunya akan ikutan rubuh. Mungkin begitu juga dengan sebuah hubangan pasangan manusia. Jika si ceweknya menyerah, si cowok mau gamau ikutan nyerah. Kasusnya bukan khusus untuk yang berpacaran, tapi juga untuk yang digantung. Lo merasa sakit dengan hubungan lo yang digantung doi?, percayalah doi juga merasakan sakit yang sama.  mungkin doi punya alasan kenapa ngelakuin itu, cuma lo blm ngerti aja. Lo sakit hati liat dia jalan sama cewek lain?, percayalah dia juga sakit hati kalo liat lo jalan sama cowok lain. Dan sakitnya jadi dua kali lipat mengingat kalian ternyata gapunya komitmen apapun. Lo ragu sama perasaannya?, percayalah dia juga ragu sama perasaannya sendiri. Semua itu ada keterkaitan. 

Ditulis setahun yang lalu tepatnya 31 May 2015 di tengah keramaian mall dan menjadi tulisan yg tak terselesaikan karena baterai iPad drop saat itu.

Senin, 02 November 2015

mengejar karir vs menikah

jenuh dengan deadline tugas bulanan, gue ambil headset, bersandar, kemudian mendengarkan suara mbak Adele "Hello, how are you? it's so typical of me to talk about myself". tersentak membuka kelopak mata kemudian teringat akan chatingan dengan seorang teman minggu sore kemarin.

A: gue belum siap nikah, mau mengejar karir dulu.
D: apa yang terjadi sama karir lo setelah menikah? apa setelah menikah ga bisa berkarir?
A: gue gamau egois, gue harus sukses dulu, ngebahagiain ortu gue dulu sebelum ngebahagian diri gue sendiri. minimal beliin ortu gue perhiasan, investasi, modal, dan sebagainya.
D: emangnya setelah menikah ga boleh ngasih invest, modal, perhiasan dan sebagainya tadi ke orang tua?
A: Dil, lo harus menghargai pendapat orang lain..

hahahahaaa.. itulah gue, terlalu keras kepala buat ngedengerin pendapat orang lain yang menurut gue ga masuk akal. menurut gue alasan "sukses dulu baru menikah" atau "berkarir dulu baru menikah" bahkan "ngebahagiain orang tua dulu baru menikah" sama sekali ga masuk akal. Bukan berarti gue ga mikirin kondisi orang tua gue, bukan berarti gue egois gamau bantu mereka. masalah orang tua jangan bandingin gue yang nasibnya ga seberuntung orang lain. bokap gue udah meninggal dan nyokap sakit keras dengan biaya lumaya gede, bukan berarti gue gamau tau perkara itu.gue juga sempat kepikiran buat bahagiain nyokap gue dulu baru nikah, gue mati-matian nyari kerja sana sini, gue ikut arisan, nabung emas, kredit segala sesuatu yang dibutuhkan nyokap gue. gue lakuin itu semua dengan tujuan ngebahagiain beliau. tapi ternyata ketika gue tanya hal apa yang bisa bikin nyokap bahagia, ternyata nyokap bahagia kalau gue nikah. ternyata kebahagian sejati orang tua itu adalah ketika anaknya wisuda, ketika anak memperoleh pekerjaan tetap dan ketika anaknya menikah.

Kenapa? lu mau bilang kalau orang tua pasti ga akan mengutarakan keinginan mereka demi kebahagiaan anaknya?. Salah besar. karena tanpa materi pemberian dari lo pun mereka mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. bahkan kebahagian sejati mereka adalah ketika mereka berhasil mengantarkan anaknya ke pintu kehidupan sesungguhnya, yaitu menikah. karena itulah banyak orang tua jaman sekarang hanya mensyaratkan satu hal pada anaknya sebelum menikah, yaitu memiliki pekerjaan tetap agar anaknya mampu bertanggung jawab atas anak istrinya. 

Kenapa? lu mau bilang gamau memberatkan orang tua lu dengan biaya ini-itu?, lu mau mencari rezeki dulu? mau sukses dulu?. siapa yang menjamin semakin bertambahnya umur semakin sukses seseorang? tidak ada. kalau jaminan kepada orang-orang yang mau menikah dilancarkan rezekinya malah ada, Allah SWT yang menjamin. "bagi kalian Allah menciptakan pasang-pasangan (istri-istri) dari sejenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik" (QS. An Nahl [16]:72). "dan nikahlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka mmiskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui" (QS. An Nuur [24]:32). Nabi Muhammad Saw juga mnguatkan ayat-ayat tersebut "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu". (HR. Ad-Dailami).

sebenernya gue ga alim-alim banget, tapi gue yakin bahwa Allah gamungkin ingkari janjinya. Manusia bisa ingkari janjinya, tapi jaminan Allah selalu pasti. gue nulis kayak gini bukan cuma berdasarkan kesotoyan gue. percayalah. gue udah merasakannya. gue udah menyaksikan sendiri kebahagian nyokap ketika gue lulus kuliah, memperoleh pekerjaan dan akan menikah.

good luck :)

Selasa, 27 Oktober 2015

menikah tidak sesederhana itu

hmmm sudah lama juga yaa... sederatan kerjaan belakangan membuat blog gue terakhir di updated bulan Agustus lalu, sebenarnya ide itu sering datang namun disaat gue sedang tidak punya waktu menulis, ketika gue siap untuk menulis, ide tadi hilang entah kemana..

entah kenapa lagi-lagi bagi gue, topik pernikahan menarik untuk dibahas, anggap saja karena belakangan gue banyak menerima undangan pernikahan dari teman-teman dan kolega, atau karena memang sudah masanya manusia seumuran gue membahas persoalan pernikahan, bukan lagi membahas trend rambut yang lagi in (karena alhamdulillah rambutnya udah dikerudungin) atau dari fakultas mana yang memenangkan kejuaran basket tingkat kampus.

dulu ketika masih remaja, ketika lagi asik pacaran tanpa arah tujuan, ketika gue menatap dalam mata pacar, ketika hati kecil gue bertanya "apakah dia jodoh gue?". ketika itu juga gue melayangkan pertanyaan "kamu sayang ga sama aku?". dan katika itu, hanya sebuah jawaban aku sayang banget sama kamu, cuma kamu yang bisa ngertiin aku, aku bakal jadiin kamu istri aku, saja sudah mampu membuat gue yakin akan menikah dengannya suatu hari nanti. gue terus berada dibawah pengaruh endofrin seperti itu hingga pacar gue tadi ganti status menjadi mantan pacar, kemudian semua kata-kata tadi tidaklah berarti lagi. Begitu simple perasaan anak remaja, begitu sederhana pertimbangan mereka.

dulu ketika masih remaja pula, gue pernah bertanya pada ibu, tante, dan om sebuah pertanyaan yang sama, yaitu "bagaimana kita tau bahwa seseorang itu jodoh kita apa bukan?", tante gue menjawab "dulu tante nikah sama om karena sebelum dilamar tante mimpi dipatok ular besar". pertimbangan ini tidak berlaku buat gue, karena gue sangat sering bermimpi digigit atau sekedar dikejar ular sedari SMA. sementara jawaban om gue adalah "ketika kita siap menikah, maka orang yang datang ketika itulah jodoh kita", ini juga tidak bisa menjadi pertimbangan, karena tidak ada indikator pasti kapan gue siap nikah dan kapan gue kepengen nikah. jawaban dari ibu gue lebih absurd "ketika telinga tidak lagi terasa sakit saat dicubit, saat itulah kita tau dia jodoh kita", gue bingung.

dan ternyata pertimbangan menikah itu ga semudah semua pertimbangan diatas, pertimbangan menikah bukan cuma sekedar mau nikah sekarang atau nanti, bukan sekedar mau nikah hari ini atau besok, bukan sekedar mau nikah adat batak atau minang, bukan sekedar mau menghabiskan budget berapa buat resepsi, bukan sekedar mau nikah sama pilihan sendiri atau dijodohkan, bukan pula perkara nikah di KUA, di rumah, di gedung, atau di hotel. Pertimbangannya jauh lebih rumit dari pada itu.

ternyata menikah itu kita harus mempertimbangkan bagaimana caranya bertanggung jawab, apakah akan lebih mementingkan mertua atau orang tua, apakah lebih memilih membiayai kuliah istri atau kuliah adik kandung sendiri. apakah akan bekerja atau bergantung pada orang tua dan suami, apakah akan merawat anak dirumah atau mencari nafkah diluar, apakah akan melanjutkan kuliah atau membantu keuangan orang tua. apakah akan mendidik anak dengan tangan sendiri atau meminta bantuan nanny. ternyata tidak sesederhana pertimbangan sebelumnya bukan?. Yap, butuh tenaga dan effort ekstra untuk berpikir. kita harus berpikir apakah orang yang akan kita nikahi ini cocok dengan pertimbangan yang kita pilih tadi, apakah dia mendukung rencana kita atau tidak. bukan egois, tapi realistis. toh kita gamau kan rumah tangga kita penuh dengan selisih paham?. maka jodoh bukan perkara rasa sayang, bukan perkara bermimpi dipatok ular, atau perkara ganteng dan kaya. menikah tidak sesederhana itu. goodluck :)

Kamis, 06 Agustus 2015

Kau Hanya Masa Laluku. Dan Ternyata Mudah Saja Melupakanmu


Ketika dunia berhenti untuk mempercayai,bukankah masih ada pengharapan bagaimana tangan Tuhanlah yang berkehendak?,Bukankah disini akan ada pembuktian,sejauh mana kita mempercayai Sang Pencipta,tak perlu menyalahkan orang lain untuk sebuah pembenaran,tak perlu pula melakukan pembodohan diri dengan ketakutan yang belum tentu menakutkan

Boleh saja orang lain membuatmu marah dan terluka,tapi apabila itu tanpa seizinmu wahai hati dan logika,mereka tak kan mampu melakukannya,ingat sekali lagi,bukan mereka yang membuatmu hancur,jikalau kau hancur itu karna kaulah yang mengizinkannya untuk hancur

Apa yang kau takutkan wahai hati dan logika?bukankah masa lalu sudah berakhir dan masa depan belum tentu pulau kau temui?

Hei itu hanya bayangan hitam,dan kau tak mampu meninggalkannya,ataupun berdiri sejajar dihadapannya,yang bisa kau lakukan hanya membiarkan dia sebagai bayanganmu,dan menerima dengan semua pengharapan yang lebih baik,semua hanya soal waktu bukan??

1. Aku Sempat Berfikir Kaulah Pria Terbaik

Begitu angkuh aku dihadapanmu,bahwa hati ini tak akan pernah bisa kau rapuhkan dengan cinta,bahkan aku berkali kali terbukti mampu membuat sebuah tembok pelindung,tapi ternyata aku hanya manusia biasa sayang,aku tak setangguh itu,aku terpesona dengan sosokmu yang begitu berkarakter yang terlihat berbeda dari pria lain,kau bahkan dengan mudahnya membuatku berdecak kagum dengan berbagai kelebihanmu,aku kalah telak,prinsip hidup yang slama ini kubangun bahkan kulupakan begitu saja,nasihat dari siapapun dengan mudahnya kuabaikan,aku fikir dunia ini hanya tentang dirimu,bahkan kau tahu???aku rela berbohong agar kau tetap baik dimata keluargaku,tapi sayangnya,selama itu aku tak faham,kau ini sedang mempermainkan hatiku.

2. Aku Rapuh Serapuhnya

Dari awal seharusnya aku faham,semua akan berubah termasuk sifatmu,aku mulai melakukan sesuatu yang tak masuk di akal,aku berkali kali memaklumi kesalahanmu,dan menganggap semua itu wajar,bahkan sebenarnya saat itu logika ku tau,hati ini sedang sakit,sedang rapuh,tapi kenapa tak berhenti saja???,iya,saat itu aku takut kehilanganmu,aku lakukan apapun yang kau ingini,tak masalah jika kau tak lagi memperhatikanku,asal hubungan kita tak pernah ada kata "putus"

Bahkan kau tak pernah tahu kan,berapa kali kau buat aku meneteskan air mata karna sikapmu?kau tak pernah sadar,sayang,karna kau tak pernah ada untukku,mati matian aku memperjuangkan hubungan kita,tapi bagaimana dengan dirimu??? Bahkan sampai titik dimana rapuhnya aku,kau masih saja tak peduli.

3. Hatiku Mulai Faham Kapan Waktunya Pergi

Semakin lama komitmen ini kujalani,semakin dalam rasaku padamu,semakin rusaklah hatiku ini bak komponen yang hangus terbakar,saat tenaga dan fikiranku sudah terkuras untukmu,aku benar benar tak memiliki daya,bahkan hanya untuk mengangkat diri sendiri,tapi sayang,kau tahu kan,sebelum aku mengenal kau,wanita seperti apa aku ini?kau tentunya sudah faham kan,aku bukanlah wanita yang mudah kau hancurkan begitu saja,aku bukan wanita yang bisa kau stel semau otakmu,meskipun aku tak memiliki daya,aku masih memiliki logika sayang,meskipun hatiku sudah rusak olehmu,tapi logika ku ini masih normal sayang,aku masih mampu menata hatiku,hingga akhirnya keputusanku tepat untuk pergi meninggalkanmu. 

4. Ternyata Semudah Ini Melupakanmu

Kau faham kan sekarang,setiap manusia memiliki titik jenuhnya,kau tau juga kan,setenang tenangnya air,jika ombaknya sudah menghantam,kau akan tamat juga,aku tak akan membencimu,tidak,buat apa??? toh ini justru pelajaran berharga untukku,apapun yang terjadi kau sedang menguntungkanku sayang,meskipun dengan cara menghantamku berkali kali,hingga pada akhirnya,akulah yang tangguh,kau membuatku bagaimana cara menghargai diriku sendiri,yang dulu pernah kau perlakukan semena mena,kau membuatku mampu mengambil sikap meskipun harus ada harga yang dibayarkan,kau pula yang mengajariku untuk tidak menggantungkan kebahagiaan ditangan orang lain,aku tak menyangka ternyata mudah saja melupakanmu tak seperti bayanganku sebelumnya,mungkin benar kata orang tua kita dahulu,sesungguhnya ketakutan terbesar kita adalah imajinasi/pemikiran kita sendiri,kini kehidupanku kembali normal,dan berkat kau juga,aku menemukan seseorang yang benar-benar menyayangiku yang tak pernah kusadari keberadaannya,semenjak bersama dirimu.

Sayang,taukah kau,pria ini ternyata sudah sejak lama menyayangiku,aku bahkan mengabaikannya,dan lebih memilih dengan orang sepertimu,mungkin ini kesalahan fatalku,tapi Allah selalu berbaik hati pada hambanya,aku dibiarkan masuk di kehidupanmu agar aku tahu,bagaimana caranya menghargai seseorang yang menyayangi kita,mungkin kalau saja aku tak pernah bertemu dirimu,aku tak akan pernah tau caranya menghargai pria yang begitu mencintaiku ini,mungkin saja aku masih sama angkuhnya seperti dulu,aku yakin janji Allah selalu pasti,tanpa ada tawar menawar.

5. Impianku Semakin Nyata

Kini aku sudah mulai bisa berdamai dengan masa laluku sayang,aku sudah bisa,mimpi mimpiku yang sempat terporaporandakan hanya karna masalah hati kini bisa kutata ulang,karierku semakin cemerlang,seseorang yang benar banar baik yang dulu sempat kusia siakan kini masih tetap bersamaku,kau tetaplah sakit yang harus kupeluk,dan kubiarkan waktu menjadi pengobatnya,toh Tuhan tak pernah tidur dan tak akan membiarkan hambanya menerima sikap yang tak adil terlalu lama,bukan?

Lalu jika kau fikir saat ini aku sedang terpuruk olehmu,kau salah besar,ternyata kau tak sehebat itu meremukkan hatiku sayang.

Author: -WW-

Senin, 08 Juni 2015

Luka Itu Telah Pulih

beberapa hari yang lalu adek kesayangan gue kecelakaan motor, dengan lecet di sekujur tubuh dia bertanya "nanti lukanya bakalan bekas ga kak?", sejenak gue terdiam, kemudian teringat akan salah satu kalimat yang diucapkan seorang ninja dari desa Sunagakure bernama Gara dalam komik Naruto yang pernah gue baca dulu sewaktu duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, "luka separah apapun akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan waktu". seuntai kalimat yang terpatri dalam otak gue sekian tahun lamanya.

tersadar bahwa gue juga pernah memiliki luka, sebuah luka yang membuat gue berpikir bahwa setiap luka akan sembuh, namun pasti meninggalkan bekas. teringat akan sebuah alasan ketika kekasih lama gue memutuskan untuk berpisah "dari pada menahan sakit yang sedikit namun berkepanjangan, lebih baik operasi sekalian tapi sakitnya hilang", ya operasi itu menyembuhkan sakit bagi doi, namun menimbulkan luka  operasi bagi gue. luka yang gue pikir akan meninggalkan bekas seumur hidup. luka yang tidak ingin gue usik karena takut jahitannya kembali terbuka dan perih. luka yang membuat gue kehilangan keyakinan untuk mencoba menjalin hubungan kembali.

gue pejamkan mata, mencoba mengamati luka yang entah di bagian mana, mencoba mencari rasa sakit yang tersisa, dan gue tak menemukan bekas apapun. ya, bekasnya sudah hilang. bekas yang mungkin membuat gue naik pitam ketika tau bahwa whatsapp gue di block, atau bekas yang mungkin membuat gue terbang melayang ketika dia kembali menghubungi gue. yaa luka itu telah pulih.

tanpa gue sadari, sang waktu telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya, waktu telah menyembuhkan luka. cinta yang tulus dari kekasih gue yang baru banyak membantu dalam pemulihan. kini gue mampu dengan yakin berkata bahwa setiap luka akan pulih, termasuk luka di tangan adek gue dan luka di hati gue, yaa luka itu telah pulih.

Senin, 01 Juni 2015

NASIHAT BAPAK

Anakku,

1. Hanya orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi malah mengkoleksinya. karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang yg sempat melirik kaki kalian. coba buktikan datang ke sebuah acara ramai. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker. Dan hanya orang2 yg super keterlaluan berlebih2anlah yg membeli jam tangan mahal, karena sungguh, semahal apapun jam miliknya, jarum jam tangannya tidak akan bergerak lebih cepat atau lebih lambat dibanding siapapun

2. Bahkan motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum. bapak mu bahkan selalu gugup saat bicara di depan umum, jadi santai sajalah, tdk usah cemas. jgn lupa baca bismillah.

3. Hidup ini adalah ujian. kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu berat dan menyebalkan. orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian nasional, ujian semesteran-an, ujian les, dan sebagainya.

4. Kalau kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2. dengarkanlah kata yg diucapkannya. perhatikanlah ekspresi wajahnya.

5. Kalau kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul. maka perhatikan ketika ia berwudhu. seberapa besar ia membuka keran air.

6. Anakku, salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan (memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) hidup lebih beruntung.

7. Cinta sejati tdk pernah datang dari satu-dua kejadian. satu-dua kalimat. cinta sejati adalah konsistensi dan komitmen panjang. dan kau tahu, sayang. ibu adalah cinta sejati-mu (maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).

8. Kelak jika kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan bertengkar dengan bapak, nak. tapi jangan sekali-kali. jangan pernah sekali2 kau bilang ‘ah’ pada ibu-mu.

9. Jangan habiskan waktu untuk berdebat, sedikitlah bicara. ah iya, karena besok saat kau besar dunia sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk ‘menulis’ mendebat sesuatu.

10. Jangan pernah bingung karena kau harus memilih. karena di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan. dan lebih banyak lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.

11. Jatuh cinta dgn someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi kau yg sedang patah-hati)… akan tetapi satu saja cinta seorang ibu kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.

12. Jangan pernah takut melakukan sesuatu. kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya lagi… lagi… dan lagi… Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri. kau tahu siapa dia? Bapak juga tidak kenal dekat dengan dia.

13. Ingatlah, ‘pertanyaan yg baik’ selalu lebih baik dibandingkan ‘jawaban yg sempurna’. mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara. sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka bernarsis ria dengan ‘kata-kata’, dan selalu merasa bisa memberikan ‘jawaban yg sempurna’.

14. Jangan pernah bersedih kalau kau tidak pintar bicara. hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci sekali dgn pendapatnya, dan pendapatnya keliru. ini akan membedakan seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih lainnya di masa2 kelak.

15. Hal yg paling menyedihkan adalah ketika kau ‘menjilat’ dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)… dan sebaliknya kau justeru ‘aniaya’ dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat dgn dirimu).

16. Kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang… jgn pernah jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya… itu tdk akan pernah membuat kau kaya… kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah petani (sebenar2nya petani)

17. Berpetualanglah melihat dunia… meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, bapak tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri

*Tere Liye

Minggu, 26 April 2015

Hidup bukan pilihan

entah kenapa tiba-tiba terlintas dalam kepala ingin bertanya kenapa orang bilang "hidup itu pilihan"?
pada kenyataannya lo ga berhak memilih apapun, karena saat lo memperoleh hidup, satu satunya yang bisa lo lakuin yaa jalanin, saat lo ingin memilih untuk mati atau mengakhiri hidup lo, lo bakal diimingi dosa dan masuk api neraka. satu kata lagi perkara pilihan adalah "tua itu pasti, dewasa itu pilihan", dan entah kenapa saat berumur 20 tahun kita dipaksa dewasa, dimana kalau masih minum susu pake dot atau makan minta disuapin udah ga diladenin. atau pilihan yang diajukan oleh pacar gue "mau tetap bekerja atau resign", pada kenyataannya gue gamungkin resign karena udah ga ada lagi yang mampu ngebiayain hidup gue sejak bokap meninggal. lalu pilihannya yang mana? pilihan apa?.. sekian. HAHAHA

Kamis, 05 Maret 2015

Akibat dompet ketinggalan

Akibat kebodohan meninggalkan dompet kekantor, jam istirahat saya tidak makan siang!. Untuk mengalihkan otak saya supaya tidak terus terusan menyebutkan kata lapar, saya buka instagram dan menemukan sebuah akun yg dari dulu saya kira ga akan pernah ada. Simple, dari akun itu kemudian saya belajar dan paham akan satu hal. Menjawab semua pertanyaan dalam kepala "kenapa wanita selalu mengejar lelaki yang mencampakan mereka, kemudian mengacuhkan lelaki yang mencintai mereka". Karena ternyata sifat cewek itu manusia banget, otak cewek dibanding otak cowok itu ibarat 1/8:1, jauh!. Karena 7/8nya lagi drama, hayalan, harapan, nafsu dan ego semata. Ketika seorang cewek terus terusan memperhatikan seorang cowok yang bahkan ga pernah menyebut namanya, ketika seorang cewek setiap malam memimpikan seorang cowok yg bahkan ga pernah duduk disampingnya, apakah pantas disebut cinta?. Itu cuma semacam morphine yang membuat kecanduan. Cewek itu candu memperhatikan, dia candu memimpikan.

Barangkali sudah sifatnya wanita itu candu akan hal yang tidak nyata. Itulah sebabnya banyak ibu ibu yang kecanduan sinetron, banyak anak gadis yang kecanduan Kpop dengan hidung dan kelopak mata made in Korea. Ya ledies! Lelaki yang kamu harapkan terus terusan itu tidak nyata, bukan berarti dia fiktif, hal hal yang berputar dikepalamu itu semuanya hanya hayalanmu saja, karena itu kamu kecanduan. Kamu berharap dia menjadi milikmu, kemudian kamu berhayal dia memperhatikan kamu cuma karena dia love postingan path kamu. Itu bego!.  Pada kenyataannya kamu salah satu orang yang ga masuk dalam list wanita idaman dia. Berhentilah berharap, berhenti berpikiran 'andai' atau 'mungkin'. Tidak ada 'andai dia blm punya pacar', tidak ada 'mungkin dia suka aku'. Tidak ada!.

'Bagaimana kalo ternyata dia beneran suka sama aku?'. Hey! Kalo itu terjadi, dia akan berusaha mati matian agar kamu tau dia suka sama kamu, minimal dia akan ngomong langsung ke kamu. Gausah sok sok ngerti kode kodean. Kalau ternyata dia bahkan ga nyari pin bbm kamu atau bahkan dia ga accept undangan pertemanan di path kamu. Gausah ngarep apa apa lagi.

'Tapi kita deket, kita bbman tiap hari, telpon telponan tiap hari, bahkan kita punya panggilan sayang masing-masing, aku kira kita pacaran, ternyata dia malah pergi sama wanita lain'. See? Cuma kamu yg mikir kalian pacaran, itu krn kamu kecanduan sikapnya dia, kamu kecanduan diperhatiin tiap hari, tp kenyataannya kamu cuma dijadiin pengalih rasa kesepiannya dia. Begitu kamu melakukan satu kesalahan, dia cari yang lebih menarik. Karena lelaki pake otak, dan kamu kebanyakan ngayal. Kalau dia beneran suka sama kamu, cewek lain bugil kemudian goyang pantat di depannya pun cuma sekedar menaikan libidonya dia, tapi dia tetap ga bakal ninggalin kamu. Gausah berpikir 'seandainya cewek itu ga ada, pasti dia masih sama aku', wake up! Kenyataannya dia ga sesuka itu sama kamu.

'Aku kehilangan bobot 7kg karena seminggu ga makan dan minum obat penenang, saya sudah berikan segalanya, ya segalanya, dia malah pergi sama wanita lain". Yang cinta dengan segalanya itu cuma kamu, lelaki itu, lelaki yang kamu berikan segalanya itu, ga sesuka itu sama kamu. Saya belajar satu hal, 'wanita itu jauh lebih baik dicintai dari pada mencintai'. Sebuah kalimat yang diucapkan boss saya dikantor, yang awalnya saya pikir hanya kalimat sampah tanpa makna, kemudian saya pahami bahwa ternyata dalam satu hubungan itu ga akan ada yang balance, maka sebagai wanita akan lebih bijak bila kita memilih dicintai dari pada mencintai.

Senin, 26 Januari 2015

Take your time... Give time enough time.

Rasanya hampir tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki-laki yang sangat membagakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik dari pada kalian. Kalian berdua adalah anugrah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada Ibu. I could never ask for more.

Membesarkan kalian adalah masa-masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga dan menyaksikan kalian tumbuh.

Pada akhirnya ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini kalian sudah cukup pusing dikejar cewek yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri kalian. You were brought up with lots of love and values from your parents. Never forget that.

Rasanya ibu tidak harus panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki-laki sejati. Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal itu: contohilah ayah kalian.

Soal cewek, ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri. Itu bagian dari misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.

Soal selera secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja... Selera itu adalah hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa inner beauty adalah hal terpenting, tapi inner beauty tanpa dibungkus dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal karen kalian sebagai laki-laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk mengartikan ini.

Dari dulu ibu tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu baik dan  sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanya.ah sarana dan alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Uang itu perlu, oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang mengatur kalian, apalagi bisa membeli hati nurani.

Entahlah, kalau ibu ibu yang lain.... Tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus meminta maaf lebih dulu. Ibu tidak pernah mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas kamampuan ibu. You two know that i am a fair person. Ibu benci ketidakadilan.

Meskipun sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan... Rasanya tidak ada wanita yang cukup pantas mendapatkan kalian. Ini adalah ungkapan kebanggaan seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis? Mungkin memang kedengaran berlebihan... But i cant help it. Kelak istri kalian juga akan merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki-laki.

Memilih istri itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil, ada begitu banyak ragam jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian... Ketahui apa yang menjadi selera kalian. Satu hal prinsip yang paling berbeda antara istri dan mobil adalah : istri itu abadi. Yidak bisa ditukar tambah kapan saja kalian mau. When you get merried, you merried for life.

Jangan pernah menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah. Menikahlah karena kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan selamanya.

Ini yang bisa ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut calon istri.....

-look for the right chemistry. Kalian akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya. Ada pesona tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat buat. Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman teman calon dokternya yang lembut feminim, tiba tiba nongol seorang wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan sangat baik... Rupanya pria  kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya dengan seorang gadis blak blakan yang kalau makan tidak pernah malu-malu, dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur, sekalipun harus berbeda... Siapa yang bisa menyangka? Tanya ayahmu soal chemistry... Ibu tidak pernah bosan mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu...

-nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya. Tentu saja wanita akan baik kepada pria yang dicintainya. Kebaikan sejati itu dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia adil dan jujur? Apakah dia penuh belas kasih? Bagaimana dia menghormati orang tua dan memperlakukan teman-temannya? Dengan siapa dia bergaul? Bagaimana gaya hidupnya? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak makan di restaurant mahal maupun di warung tegal yang murah meriah?. Perlu waktu untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan merasa diburu buru. Take your time... Give time enough time.

-pilihlah wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang sangat perlu. Hidup ini akan membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku.... Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat kalian tertawa. Pilihlah wanita yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan "kartu ATM-ku tertelan lagi..". Selera humor yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi kepada bagaimana dia bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala sesuatu. Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil... Kupu-kupu yang terbang tidak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang menyenangkan... Tapi perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama menjalani kahidupan rumah tangga kalian.

-menikahlah dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip prinsipnya. Dia tidak harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu mengatakan ya?. When two person always agree, one is not necessary. Pilihlah wanita yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan berkompromi secara fair... Menikahlah dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan.

-ini yang terakhir, tapi bukan berarti tidak penting... Menikahlah dengan wanita yang menghormati kalian. Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam jika kalian dikasari. Terutama di depan umum.  Never let a woman be rude to you. Ibu bisa mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan menghargai wanita. Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa setir, tidak berguna.

Well, you know your mother.. Ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi yang perlu ibu tambahkan kecuali bahwa i love you and will always be proud of you, my sons.

For Russell and Reinhart, with unlimited love from your mum.

Ditulis oleh Ellen Maringka pads Kompasiana muda.

Minggu, 07 Desember 2014

CINTADOMETER

Lelah menjadi pegawai membuat gue berpikiran “setelah menjalani hari minggu dengan tidur panjang, membuat hari senin menjadi terasa agak berat”. Selingan mengatasi jenuh, gue bbman dengan salah seorang sahabat.

R : hujan di Bandung, just memories...
D: keingetan mantan?
R: tapi bener sih kali ini gue jujur jadi takut memulai sesuatu yang baru
D: apa tuh namanya? Trauma?
R: I dont know. Hahahaa

Tawa tadi hanya kamuflase bahwa sejatinya doi rapuh, buat doi mencintai seseorang yang baru tidak akan pernah bisa sama dengan cintanya dulu. Tapi buat gue itu alami, karena ternyata cinta ga pernah bisa ditakar. Tidak seperti kandungan Tar atau Nikotin dalam rokok lo, cinta tidak bisa lo kaliin dua atau tiga. Cinta tidak punya standar interval yang bisa jadi indikator cinta lo dalem atau sekedarnya.

Perkara lo ga berani memulai sesuatu yang baru bukan karena cinta lo yang begitu dalam atau mantan lo yang begitu hebat. Sebaliknya, saat lo terpuruk melihat mantan lo dengan sebelah kaki mampu perpindah kelain hati, gue jamin bukan karena cintanya sedikit atau pacar barunya lebih hebat daripada lo. Pacar baru doi dokter, cantik dan anak pejabat bukan indikasi dia lebih hebat dari pada lo. Satu hal yang gue pahami, saat Marquez berhasil menikung Rossi di Misano World bukan berarti Marquez lebih hebat, karena ternyata di Philip Island, Rossi berhasil mengalahkan Marquez. Itulah sebabnya postingan temen gue yang bertuliskan “DIBALIK MOVE ON YANG LAMBAT, TERDAPAT MANTAN YANG HEBAT DAN DIBALIK MOVE ON YANG CEPAT, TERDAPAT ORANG LAIN YANG LEBIH HEBAT” menjadi kalimat yang lucu.

Ani: gimana lo sama pacar lo?
Sinta: gue pernah mencinta lebih baik dari pada ini.
Ani: lalu?
Sinta: dia mampu mempertahankan gue.

Terkesan jahat? Mungkin iya. Tapi tidak buruk. Bukan berarti Sinta mempermainkan pasangannya, bukan berarti doi Cuma memanfaatkan pasangannya. Karena ternyata cinta bukan satu-satunya alasan menjalin hubungan. Bisa jadi ‘kemampuan mempertahankan pasangan’ menjadi sebuah alasan berpacaran. Anggap saja cinta adalah suatu alasan berpacaran, maka sekalipun muncul sejuta alasan lain untuk putus semisalnya selingkuh, tertangkap polisi, mendadak miskin, atau alasan-alasan lain yang tak terhingga, hubungan lo tetep aman. Gue gabegitu jago dalam  matematika, tapi yang gue tau: 1/∞=0, satu (cinta) dibagi tak hingga (alasan putus) sama dengan NOL. Satu-satunya alasan lo putus adalah saat lo berhenti mencintai. Kemudian perkara alasan kemampuan mempertahankan tadi, munurut gue peluangnya sama: 1/∞=0, satu (kemampuan mempertahankan) dibagi tak hingga (alasan putus) sama dengan NOL. Satu satunya kemungkinan lo putus adalah saat pasangan lo berhenti mempertahankan. Berpacaran cuma persoalan antara lo atau pasangan lo, persoalan antara mencintai atau dipertahankan. Itulah sebabnya keputusan Sinta tadi dianggap sah-sah aja.

GOODLUCK! :)

Sabtu, 08 November 2014

Tired of being tired

Lagi lagi matahari senja memberikan warna, lagi lagi ia bekerjasama dengan angin memberikan renungan. Ditemani sepiring pempek Palembang di balkon rumah gue menapap ke arah rumput yang bergoyang seolah olah sedang menari. Mungkin memang inilah yang mereka inginkan, kemudian memandangi langit yang terus bergerak berkawanan mengikuti tempo. Mungkin inilah yang mereka inginkan. Gue pun mulai dijamahi angin yang bergerak searah seolah sedang berlomba. Mungkin inilah yang mereka inginkan. Lihatlah rumput, langit dan angin, membuktikan bahwa alam semesta melakukan apa yang seharusnya. Tak peduli di tebang berapa kalipun rumput selalu tumbuh, tidak peduli sebanyak apa bangunan yang merintangi, angin selalu bertiup, tidak peduli berapa kali pun badai datang, langit selalu disana dengan warnanya. Memang begitulah seharusnya, begitulah yang mereka inginkan. Alam semesta mengajarkan gue menjadi diri sendiri. Rumput tidak pernah berusaha menjadi angin, angin tidak pernah berusaha menjadi langit, dan langit tidak pernah mencoba tumbuh dari tanah.

Sebagai manusia, kadang kita gatau apa yang harus kita lakukan, kita gatau apa yang kita inginkan. Melakukan ini, tidak cocok. Melakukan itu, tidak cocok. Terlalu banyak waktu yang terbuang. Terlalu beresiko. Titik puncak dari kodrat lo sebagai manusia adalah saat lo tau apa yang lo inginkan, apa yang lo butuhin, dan lo berusaha untuk itu. Mungkin lo sering ngeluh capek karena lo melakukan sesuatu yang bukan lo inginkan. Lo capek karena lo jadi orang lain. Semisalnya gue, entah kenapa ajakan teman buat nongkrong dimalam minggu tidak lagi menarik, karena ternyata hura hura bukan lagi hal yang gue inginkan. Karena ternyata gue gatau apa yang gue inginkan. Biasanya memasak dirumah adalah hal yang menarik, kemudian belakangan gue lebih sering beli. Ketika membeli makanan diluar tidak lagi menarik dan memasak tidak lagi menggairahkan, gue gatau apa yang gue inginkan. Hal simple, tapi menunjukan gue kehilangan arah, kalo boleh mendramatisir, gue terjebak pada rutinitas tanpa arah. Segala yang gue lakuin merupakan kegiatan yang sama secara terus menerus tanpa ketertarikan. Saat bekerja tidak lagi menarik, saat hasrat ingin melanjutkan kuliah tidak lagi membara, dan saat kemampuan mencinta tidak lagi ada.

Dari semua tulisan gue diatas, intinyaa GUE BUTUH LIBURAN!

Rabu, 01 Oktober 2014

Tanpa Judul

Tanpa terganggu oleh hiruk pikuk rumah sakit, gue tetap menikmati santai sore sambil memandangi pohon akasia diluar jendela. Yap, ini akan menjadi malam ke empat gue diopname. Tubuh gue diminta istirahat, tp otak gue entah kenapa ga pernah bs berhenti bekerja. Untuk anak yg ga bisa diem kayak gue, kondisi kayak gini ga menghalangi gue buat memproduksi sesuatu, yang paling ringan ya nulis.

Entah krn lg ga ada kerjaan terkait status gue skrg adalah pasien, entah krn iseng akibat bosan dg jarum infus, atau entah krn emg sudah waktunya mengingat usia gue yg mulai beranjak ibu-ibu, menikah menjadi topik yang mulai menarik untuk gue bahas.

Gue roll back perjalanan gue di dunia perpacaran, mulai dr SD dimana gue bermimpi punya suami sekuat tokoh kartun Popeye yang cuma makan bayam semua masalah terselesaikan, kemudian saat gue beranjak SMP, pemikirin gue pun berubah, gue pengen punya suami sekeren Benji Madden dengan tattoo dan otot dimana-mana, lanjut ketika beranjak SMA pemikiran gue jadi lebih sederhana, bukan lagi perkara ingin suami yang notabennya adalah tokoh animasi atau penyanyi papan atas di seberang benua. Ketika SMA, gue pengen bersuamikan temen gue yg paling ganteng dan populer sesekolahan, yang ga malu maluin kalo gue bawa kemana-mana. Setelah gue menginjak bangku kuliah, pertimbangan gue semakin simple, bukan lagi perkara pengen punya suami kuat, suami keren atau suami ganteng. Karena ternyata ketika suami gue nanti udh tua dan udah ga kuat lagi, udah ga keren lagi atau yg lebih parahnya udah ga ganteng lagi, apa mungkin gue masih sayang sama suami gue?. Dibangku kuliah gue berpikiran kalau suami gue kelak adalah lelaki yang gue sayang tanpa syarat, lelaki yang gue sayang dengan tulus tanpa alasan, ga peduli apapun yang terjadi sama suami gue nanti, sayang gue ga berkurang, karena gue sayang tanpa alasan, maka perhitungannya pun jadi ga ada alasan buat ga sayang lagi sama dia.

Sayangnya sekarang gue udah lulus kuliah, bukan status mahasiswi lagi. Pemikiran gue pun berubah jauh lebih realistis, ternyata menikah bukan perkara keinginan belaka. Bukan masalah rasa sayang tanpa alasan tadi. Bukan sesimple lo cinta kemudian lo menikah. Lo ga akan pernah menemukan celah buat menikah selama lo mempertimbangkan banyak hal. Semakin banyak pertimbangan lo, semakin banyak alasan yg lo temui untuk menunda menikah. Gue mulai paham kenapa dalam 5 perkara sunah Rasul dalam menikah tidak menyebutkan perasaan, karena ternyata yang namanya cinta bukan hal yang patut diperhitungkan di hadapan Tuhan. Menikahlah karena ibadah, menikahlah untuk menaikan martabat lo sebagai manusia. 

Minggu, 08 Juni 2014

Untuk Lelaki dalam Impian

Bukan tentang dingin
Tapi tentang hujan
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena hujan pernah menahanmu disini
Untuk ku

Bukan tentang kantuk
Tapi tentang mimpi
Aku selalu bahagia saat bermimpi
Karena aku dapat bertemu denganmu

Hey kamu lelaki dalam impiku!
5 tahun bukan waktu yang sedikit
Untuk kumenunggu tanpa mengganggu
Hey kamu lelaki dalam impiku!
Aku cinta kamu
Dulu, sekarang dan nanti..

Rabu, 05 Maret 2014

gimana cewek keras kepala kayak gue bicara tentang ikhlas?

Seseorang meminta gue buat googling "bagaimana cara agar tidak kepo terhadap mantan", kemudian gue menemukan kalimat yang menarik yaitu "jangan berusaha melupakannya tapi relakanlah dia". Mungkin maksud dari merelakan adalah mengikhlaskan, tanpa pikir panjang gue pun googling kata kunci "ikhlas" dan gue menarik kesimpulan bahwa ikhlas itu adalah intisari dari iman, dimana lo menjadikan segala yang lo lakuin murni karena Allah. Masih belum puas, gue kemudian membuka Al Quran ayat 112 dimana surat ini bernama Al Ikhlas tapi tidak ada satu pun kata ikhlas dalam ayat-ayatnya. Semacam Allah ingin menggambarkan bahwa ikhlas itu murni karena Allah dan menyerahkan segalanya kembali pada Allah, termasuk jalan hidup lo yang belakangan mulai berantakan.

Tahun ini umur gue akan menginjak angka 23, bukan usia yang muda lagi, bukan usia remaja lagi dan ga bisa disebut sebagai pemuda-pemudi lagi. Di usia gue yang 23 ini ada sedikit perubahan, gue keras kepala, susah diatur, gamau kalah, pokoknya semua sifat jelek bertumpukan di hidup gue. Umur bertambah, pengalaman pun bertambah. Terpujilah orang yang pertama menyatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga, karena itu bener. Orang keras kepala kayak gue butuh lebih dari sekedar omelan, butuh lebih dari sekedar nasehat, butuh lebih dari sekedar bacaan, butuh lebih dari sekedar pengalaman orang untuk buat gue akhirnya bilang "oke gue paham". Gue pada akhirnya sadar ternyata yang dia bilang bener dan ternyata gue salah, ketika pengalaman itu gue alami sendiri. Akhirnya gue paham ikhlas itu adalah ketika lo melakukan sesuatu dengan tulus karena Allah swt tanpa mengharapkan pamrih apapun. Cinta adalah hal yang paling ikhlas yang pernah gue alami.

Cinta bukan sekedar "kita balikan yuk" atau "kamu jangan pacaran sama orang lain ya", tapi cinta adalah keikhlasan. Ga peduli dia mau pacaran sama siapa, ga peduli dia genit sama siapa, ga peduli dia ngajak siapa buat nonton Java Jazz. Gue ga bakal benci sama dia ketika dia ngajak cewek lain keluar kota, gue ga bisa marah-marah ketika statusnya dikomen cewek lain, gue ga bakal ngamuk ketika dia ga ngabarin hari seminarnya untuk sekedar berbagi kebahagiaan sama gue dan gue ga bakal banting hp ketika dia memilih cewek lain untuk hadir di seminarnya.

Cinta bukan bunuh diri karena dia putus sama gue, cinta bukan hal yang harus jadi beban ketika gue ga bisa hidup sama dia. Cinta bukan hal yang memberatkan, bukan hal yang bisa gue jadiin alasan buat mengakhiri hidup, bukan kambing hitam dari semua kesedihan yang gue alami. Cinta adalah hal paling ikhlas yang pernah gue lakuin.

Cinta bukan sekedar status. Buat gue, pacaran atau engga, disakitin atau disayang sama dia, perasaan gue ga berubah. Cinta bukan loncat dari gedung ketika sebagai perempuan gue merasa harga diri gue menyentuh tanah, cinta bukan marah ketika dia minta gue berhenti merhatiin dia, cinta bukan nangis guling-guling ketika dia bilang muak sama gue. Cinta bukan nunjukin perasaan lo dengan cara memusuhi semua cewek yang dia deketin, bukan jadi nangis jejeritan ketika dia pergi liburan dengan cewek lain. Gue suka, sayang, cinta sama orang itu, ga peduli apapun yang dia lakuin, sederhana.

Cinta bukan berusaha sebaik mungkin biar dia menyadari keberadaan gue, bukan berusaha tampil cantik supaya dia tertarik lagi sama gue. Cinta bukan nunjukin kelemahan gue buat narik perhatian dia, tapi berusaha jadi kuat di semua situasi dan bisa diandalkan ketika gue harus dukung dia.

Cinta bukan ga makan ga minum dan terus-terusan nangisin dia sampe lupa ibadah, tapi ibadah dan selalu berdoa yang terbaik buat dia. Bukan marah-marah pada Sang Pencipta mempertanyakan kenapa dia dengan mudah lupain gue, tapi banyak-banyak ibadah berdoa supaya dia dipermudah jalannya.

Cinta bukan selalu ngeluh di depan dia dan belaga lemah, bukan nangis ketika liat dia deket sama cewek lain, tapi bersyukur karena sebentar lagi dia bakalan bahagia. Cinta bukan sedih liat dia bahagia sama orang lain. Cinta bukan berpikiran kalo gue yang paling bisa bahagiain dia, tapi berpikiran semoga dia mendapat siapapun yang bisa bikin dia bahagia, yang bisa membuat dia bertahan hingga akhir dan yang terbaik menurut Sang Pencipta.

Cinta menurut gue adalah hal yang ga pake pertimbangan, gue bakal lakuin apapun yang bisa gue bantu tanpa mengharapkan dia bakalan bales bantuan gue atau engga, tanpa berpikiran bahwa mungkin dengan bantuan gue ini bisa memperbaiki hubungan gue sama dia.

Cinta adalah anugrah dari Allah supaya gue bisa belajar gimana caranya tulus, supaya gue belajar gimana caranya mengatasi keras kepala, gimana caranya supaya gue memahami dan menghargai orang lain.

Ya laki-laki itu yang gue sayang, laki-laki itu yang gandeng perempuan lain, dia yang gue sayang, laki-laki itu yang tiap malam whatsapp-an sama cewek lain itu yang gue sayang, ya laki-laki yang lagi asik-asiknya dengan kehidupannya yang luar biasa itu yang gue sayang, gue ga ada masalah dengan semua hal itu.

Ikhlas itu ketika meskipun tiap hari nama dia yang lo sebut dalam doa lo, meskipun lo rela melakukan apa aja demi dia, namun pada akhirnya semua yang lo lakuin ga akan ada artinya ketika dia ga sesuka itu sama lo. Dia yang selalu lo mimpiin tiap malem, yang selalu lo tunggu ternyata ga sepeduli itu sama lo. Saat lo menyadari itu semua, lo merasa ga ada masalah dengan itu.

"suka adalah hal yang menuntut. Sayang adalah memberi dan menerima. Cinta adalah hal yang memberi dengan rela" -adc-

Rabu, 26 Februari 2014

hey petualang!

By: @dhilaananda


Teruslah seperti itu
Teruslah mencari pelarian
Kelak kau lelah berlari, yang kau butuhkan hanya kembali
Saat kebahagian mulai sulit ditemukan, maka kembalilah

Hey petualang,
Bukan aku yang pergi melainkan kau
Aku masih disini
Mengamati sesosok punggung
Berharap punggung itu menoleh kebelakang

Bukan aku yang tak bisa beranjak
Aku hanya tak ingin kau lupa
Jika kau pernah tinggal disini
Disampingku
Jika suatu hari kau menemukanku
telah pergi
Pastikanlah karena
aku telah lelah menunggu
Maafkan aku saat itu tiba
Semoga kau menemukan tempat
yang lebih baik
Tempat kau meletakan hatimu
Selamanya

Senin, 10 Februari 2014

manusia sotau yang berbicara tentang jodoh

Tidak ingin melewatkan inspirasi yang tiba-tiba muncul di otak gue dan keinginan untuk mengabadikan perkataan super seorang soheb, gue berinisiatif untuk segera nulis di smartphone. Seadanya tapi lumayan.

Beberapa malam yang lalu soheb gue bercerita tentang 'move on'. Menurut gue topik move on ini menarik, karena move on merupakan sifat dasar manusia dari jaman megalitikus yang hidup nomaden, bahkan nabi Muhammad saw juga hijrah dari Mekah ke Maddinah. Sebagai manusia, maka gue pun tertarik mendengarkan perkataan super soheb gue dengan seksama dan mencoba mencerna dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

"Allah sengaja ngasih lo ketemu sama dia dan Allah sengaja ngasih lo rasa sayang ke dia, kemudian Allah sengaja bikin lo putus, bukan berarti Allah cuma iseng mainin hati lo. Allah pasti punya rencana lain, pasti Allah berencana ngasih yang lebih baik buat lo. Allah udah janji bahwa orang baik bakal dapet jodoh yang baik pula. Manusia bisa ingkar janji, tapi Allah gamungkin ingkari janjiNya. Sekarang lo ga perlu ngerti kenapa Allah ngasih lo jalan hidup kayak gini, tapi suatu hari nanti lo akan nemu jawaban kenapa lo pernah ketemu dia, kenapa lo pacaran dengan dia dan kenapa lo putus sama dia. Bisa jadi jodoh lo ternyata temennya mantan lo sendiri, kalau lo ga dikenalin dengan mantan lo, gamungkin lo ketemu jodoh lo. Jodoh itu datengnya dengan cara yang berbeda dan itu nyata".

Gue resapi selaksa paragraph yang diucapkan soheb gue di atas. Bersama dengan kesotauan gue yang maksimal, gue menarik kesimpulan bahwa move on itu artinya berpindah. Kenapa manusia purba hidup berpindah-pindah? Kata guru SMP gue untuk memperoleh habitat yang lebih baik, karena di lingkungannya yang lama sudah tidak baik lagi, mungkin dari segi sumber daya alam yang kurang atau ancaman binatang buas. Intinya mereka berpindah karena kondisi yang lama sudah ga baik lagi. Mereka berpindah untuk mencari yang lebih baik.

Lo pacaran dengan dia bisa jadi awalnya baik, kemudian seiring waktu kalian berdua merasa ga nyaman, karena itu lo harus berpindah. Bukan salah lo, bukan juga salah dia. Tapi kondisi yang memaksa kalian untuk terus berpindah sampe akhirnya kalian nemu yang terbaik yang membuat kalian ga perlu berpindah lagi. Menurut gue, alasan kenapa Allah ngasih lo pacaran sama dia kemudian putus itu ada 2:
1. Dia bukan jodoh lo, Allah udah punya rencana lain di luar sana. Persis seperti paragraph yang diucapkan soheb gue.
2. Memang jalannya. Allah pengen lo belajar, Allah pengen lo melewati fase perpisahan dulu untuk jadi lebih baik. Mungkin biar lo belajar menghargai orang lain, belajar mandiri atau belajar ikhlas. Kalau pun lo balik sama dia, itu pasti setelah lo berhasil belajar dari jalan hidup yang dikasih Tuhan.

Yang namanya berpindah itu artinya harus ada yang berubah. Lo ga bisa merubah keadaan, tapi lo bisa merubah diri sendiri. Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk berubah, ada yang lebih sering ikut kejuaraan basket, lebih mendekatkan diri pada sang Maha Pencipta, lebih fokus skripsi, dan sebagainya yang pasti arah perubahan itu adalah positif. Kata anak kekinian mah "memantaskan diri".

Kalau lu udh jadi lebih baik, kemungkinannya juga 2: Allah memberikan lo yang lebih baik pula atau Allah mengembalikan dia yang juga berubah lebih baik. Seandainya Allah ga mengembalikan dia ke lo bukan berarti dia ga baik. Dia cuma ga pantes buat lo. Bukan berarti dia jahat. Dia gamau balikan sama lo bukan berarti dia ga pernah sayang sama lo. Mungkin dia mau lo lanjutin hidup lo tanpa dia. Dia pasti punya alesan cuma lo belum paham aja, jadi pasti menurut dia ini yang terbaik untuk kalian walaupun memang sakit buat lo. Insyaallah lama-lama lo akan terbiasa.

Kalau lu udah punya kehidupan yang baru setelah berpindah, bukan berarti lo putus silahturahmi dengan mantan lo. Menjalin hubungan baik dengan mantan bukan berarti berhubungan seperti dulu. Ga akan ada 'selamat pagi', ga akan ada 'udah makan?' dan ga akan ada jalan bareng berdua lagi. Menjalin hubungan baik itu maksudnya menjaga nama baik mantan, ga saling menjelekan satu sama lain. Seiring waktu insyaallah silahturahmi yang sempat terputus bisa terjalin lagi dengan cerita yang berbeda. Yang bisa lo lakuin cuma jalani dan memantaskan diri.

Saran super gue adalah berdoa. Doain dia, masukan namanya dalam setiap hembus doa yang keluar dari bibir lo selesai sholat. Bukan berdoa supaya Allah membuka pintu hatinya untuk balik sama lo, tapi berdoa demi kebaikan dia, semoga dia selalu dilindungi Allah, selalu sehat, dilancarkan urusannya dan semoga dia bahagia. Sebut namanya di setiap doa, maka Allah akan mendekatkan dia kembali jika dia memang jodoh lo, tapi jika dia bukan jodoh lo, percayalah lama-kelamaan namanya akan hilang dengan sendirinya dari dalam doa lo. Masih dalam tingkat sotau yang maksimal, gue menyarankan lo perluas pergaulan biar banyak ketemu orang baru, ga di lingkaran itu-itu aja, jadi kesannya hidup lo ga mentok di orang-orang itu aja salah satunya mantan.

Melalui tulisan ini gue merasa so wise, mungkin perasaan gue saja atau mungkin karena gue sudah berpindah. Goodluck! :)

Selasa, 07 Januari 2014

Keras Kepala


Orang yang suka mendengarkan diberi nama penurut, sedangkan yang lebih suka didengar diberi nama keras kepala. Ada awalan me- dan di- dalam kata dengar, dimana awalan di- bersifat pasif dan awalan me- bersifat aktif. Pada tingkat sok tau yang maksimal, gue berpendapat bahwa si penurut bersifat aktif  mendengar, sedangkan si keras kepala bersifat pasif dan tidak gencar memperhatikan perkataan orang lain, cenderung cuek dan hanya percaya dengan pendapatnya sendiri. Penghargaan diri si keras kepala terlalu tinggi sehingga sulit menghargai orang lain. Si keras kepala maunya di dengar tanpa mendengarkan, yang paling bener ya Cuma perkataannya aja. LUAR BIASA. Hahahaha. Kalau gue liat di Kamus Besar Bahasa Indonesia arti keras kepala adalah tidak mau menurut nasihat orang; tegar tengkuk; kepala batu. Sementara menurut wikipedia, keras kepala artinya tidak mau nasihat dari orang lain. See? serupalah maksudnya itu. Hahaha.

Pdt. Dr. Paul Gunadi menyatakan bahwa si penurut mempunyai perasaan yang peka sehingga sedikit ketegangan sudah membuatnya tidak nyaman. Untuk meredakan ketidaknyamanan itu, ia memberi respons menurut. Sebaliknya, si keras kepala tidak memiliki kepekaan seperti itu. Ketegangan yang besar sekalipun tidak terlalu mengganggunya, itu sebabnya ia tidak terlalu terdorong untuk meredakan ketidaknyamanannya. Gue tarik kesimpulan kata kunci si keras kepala itu adalah ketidakpekaan. Sialannya itu benar, jauh di lubuk hati gue paling dalam mengiyakan pernyataan si bapak doktor. Jika di sederhanakan kehidupan si keras kepala itu dapat digambarkan seperti ini;

Ani    : aku mau kita putus!

Budi  : aku gamau kita putus disaat seperti ini, pikiran kita sama-sama ga jernih karena sama-sama emosi. Aku takut keputusan yang kita ambil bukan keputusan yang tepat.

Ani   : pokoknya aku mau kita putus!

See?, padahal si Budi bener, tapi si Ani tetep keras kepala minta putus. Menurut dia putus keputusan yang tepat, karena dia ga peka melihat situasi, dia gatau kalo situasinya lagi kacau dan bisa berdampak buruk jika mengambil keputusan kilat. Si Ani bertindak gegabah mengambil keputusan yang dapat membahayakan dirinya sendiri tanpa mendengarkan kata orang lain.

Ani   : aku sakit hati karena kamu mencampakan aku! aku benci kamu!

Budi : loh? Kan kamu yang minta putus.

Ani   : .............

HAHAHAHAA. Yayayaya gue tau lo mau bilang kalo keras kepala sama bodoh itu mirip. Gue setuju. Orang keras kepala itu memang bodoh. Ani hanya memikirkan perasaannya sehingga penghargaannya terhadap perasaan si Budi kurang nyaris ga ada. kalau udah putus gini, masih mau keras kepala? Kalau jawabannya iya berarti lo LUAR BIASA KERAS KEPALA. Gue kasih contoh kasus yang lebih ekstrim misalnya Santi yang berkali-kali dinasehati orang tuanya agar berpacaran yang wajar tapi merasa sudah dewasa sehingga tau mana yang baik dan mana yang buruk. Merasa sok tau kalau setiap situasi itu selalu sama, selalu bisa dikontrol. Alhasil bisa jadi hamil. Nah lo, kalo udah hamil masih mau keras kepala?. Lo yang awalnya Cuma mikirin diri sendiri mau gamau harus libatin orang tua lo, mau ga mau lo harus mikirin perasaan mereka. Belum lagi sekarang lo harus mikirin anak dalam perut lo. Gue jamin pasti terlintas diotak lo kenapa dulu lo ga dengerin kata mereka yang peduli sama lo, terbesit keinginan untuk menggal kepala lo yang luar biasa keras itu.

Hebs, ga selamanya kita bisa keras kepala. Mungkin waktu kecil lo terbiasa didengar, mungkin waktu kecil setiap keinginan lo dituruti, lo terbiasa manja sehingga lama-lama lo tumbuh jadi manusia yang keras kepala.  Tapi setelah dewasa, tanggung jawab lo makin gede. Orang tua lo gamungkin lagi manjain lo, mereka gamungkin lagi nanggung akibat keras kepala lo. Lo udah punya lingkungan sendiri. Lo ga mungkin bisa hidup sendirian. Saran gue, selaraskan kehidupan lo dengan orang lain. Lunakan kepala lo, belajar peka dan belajar menghargai orang lain. Dengarkan nasehat orang lain, pikirkan dua kali untuk itu. Jika memang baik, kenapa lo gamau berkorban demi orang-orang yang lo sayang, demi orang-orang yang peduli sama lo. Pikirkan dua kali. Untuk segala yang hilang akibat keras kepala lo, terlanjur hamil atau terlanjur putus, ga ada gunanya lo ratapi. Jadiin bahan belajar. Lo harus melanjutkan hidup lo, tukar hidup lo dengan sesuatu yang baru, berpegangan dengan sesuatu yang ga pernah lo punya, walaupun linking park bilang the hardest part of ending is starting again.
Goodluck :)