Minggu, 28 Oktober 2012

Dont judge the kripik by its looks like


Kemarin sore temen gw menawarkan keripik balado atau keripik cabe kiriman langsung dari daerah asalnya kota Dumai. gw yang memiliki perut ringkih terhadap pedas tentu saja menolaknya. Jangankan memakannya, melihat bentuknya saja bikin lambung perih. Namun melihat temen gw  makan keripik itu dengan sangat santai gw jadi tergoda. Niat awalnya hanya ingin mencoba, tapi ternyata rasanya malah manis, ga ada rasa pedas sama sekali. Terlalu kontradiktif dengan warnanya yang merah menyala.

Dalam kehidupannya nyata, hal ini sering kita temukan. seseorang banyak menilai orang lain hanya dari penampilan luarnya saja, tanpa tau bagaimana sifat dan isi hati orang tersebut sebenarnya. Seharusnya sih kalau mau bijaksana, kita harus kenal orang tersebut lebih jauh sebelum menilai pribadinya. Setuju?

Gw juga pernah mengalami posisi seperti si keripik cabe tadi, terlahir sebagai perempuan yang memiliki default face jutek, apa pun yang gw katakan terkesan nyolot bagi orang lain, walau sebenarnya gw ga bermaksud seperti itu. Yaa hasilnya gw sering jadi bahan omongan. Risih? Jelas, tapi terlalu mempertimbangkan omongon orang lain juga ga baik.

Buat kalian yang suka menilai orang lain secara sekilas, coba deh lebih open mind dan positif thinking, menilai sebuah apel itu busuk atau tidak saja kalian masih belum lihai, apa lagi menilai pribadi orang lain. *peace :)

1 komentar:

  1. super setuju dhils! tapi gue juga masih suka menilai orang dr cover-nya aja sih hehe. but, we can deny that every person will see you by your first appearance and image, so don't bother for judging someone by his/her cover :P

    BalasHapus