Senin, 09 Mei 2016

Hubungan timbal balik

Batre iPad tinggal 17%, smartphone sudah modar, dan batre hp kecil gue juga sekarat.
Good situation!, disaat gue pengen sendiri tanpa diganggu, seluruh gadget gue seolah bekerjasama memberikan waktu untuk menyendiri. Ditemani semangkuk red bean float, gue menulis apa yang terlintas di otak, lumayan dr pd nangis sendiri ntar dikira gila.

Kali ini gue ingin membahas hubungan timbal balik. Entah kenapa gue membayangkan sepasang tiang yang dihubungkan dengan seutas tali, saling terikat satu sama lain. Jika ada satu tiang yang rubuh, maka tiang satunya akan ikutan rubuh. Mungkin begitu juga dengan sebuah hubangan pasangan manusia. Jika si ceweknya menyerah, si cowok mau gamau ikutan nyerah. Kasusnya bukan khusus untuk yang berpacaran, tapi juga untuk yang digantung. Lo merasa sakit dengan hubungan lo yang digantung doi?, percayalah doi juga merasakan sakit yang sama.  mungkin doi punya alasan kenapa ngelakuin itu, cuma lo blm ngerti aja. Lo sakit hati liat dia jalan sama cewek lain?, percayalah dia juga sakit hati kalo liat lo jalan sama cowok lain. Dan sakitnya jadi dua kali lipat mengingat kalian ternyata gapunya komitmen apapun. Lo ragu sama perasaannya?, percayalah dia juga ragu sama perasaannya sendiri. Semua itu ada keterkaitan. 

Ditulis setahun yang lalu tepatnya 31 May 2015 di tengah keramaian mall dan menjadi tulisan yg tak terselesaikan karena baterai iPad drop saat itu.