Sering kehilangan barang padahal udah sayang bgt sama
barangnya?. Sering kedapetan baju kesayangannya luntur padahal baru sekali atau
dua kali pake?. Pernah anak anjing kesayangannya mati kelindes mobil atau kabur
entah kemana?. Wajar. Lumrah. Semua orang pernah ngalamin.
Barang yang terlalu disayang biasanya hilang. ga ada
pembuktian ilmiah untuk teori satu ini sih, tapi yakinlah ini berdasarkan
pengalaman semua orang.
Sebenernya ada hikmah dari pengalaman semua orang ini, cuma
terkadang korbannya lengah dan mengulang kesalahan yang sama, semakin sering
sayang sama sesuatu semakin sering pula rasa kehilangan timbul. Thats the
point! Merasa kehilangan!. Kalo kita ga sayang-sayang banget sama sesuatu itu
maka kita ga perlu khawatir sesuatu itu kenapa-napa, kita ga perlu
terus-terusan memperhatikan sesuatu itu, dan yang paling penting kita ga perlu
sakit hati saat sesuatu itu akhirnya harus hilang atau rusak. Kita harus
belajar mencintai dengan secukupnya, menyayangi dengan wajar. Sehingga ketika
kita kehilangan sesuatu itu, kita sakit dengan sewajarnya. Sedia payung sebelum
hujan, kuatkan hati sebelum sakit, karena di dunia ini ga ada yang abadi jadi
kita harus siap-siap kalau suatu saat kita merasa kehilangan.
Contoh kasus paling lazim adalah ketika pacaran: Seorang wanita
bunuh diri karena diputusin pacarnya. Sepasang insan bunuh diri dengan meminum racun
bersama karena hubungannya tidak direstui orang tua.
Oh my God! Sepertinya
mereka ga pernah belajar mencintai dengan sederhana. Coba kalo mereka ga
terlalu sayang sama pacarnya, pasti mereka ga perlu merasa sesakit itu ketika
kehilangan pacarnya. Mencintai dengan sederhana adalah mencintai secara cukup,
ga kurang, ga pula berlebihan, kadarnya pas. Kenapa? Karena pacar itu ga abadi,
jiwa manusia itu ga abadi, buatan manusia itu ga ada yang abadi, hewan ga
abadi, yang abadi itu Cuma satu yaitu Tuhan YME. Cinta yang sempurna Cuma pantas
untuk Allah, sisanya cukup mencintai dengan sederhana. Lovelove :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar