Kamis, 18 Oktober 2012

Surat Kecil Untuk Ayah


Aku tidak akan marah jika kalian menganggap aku berlebihan alias lebay. Terserah. Aku juga tau tulisan ini tidak akan berarti apa-apa buat ayah aku yg sekarang sedang beristirahat panjang dan tidak bisa kubangunkan lagi. “Istirahatlah ayah, aku tau ayah telah sangat lelah menahan sakit yang sekian tahun menyiksa ayah. Maafkan anakmu ini yang tidak mampu membahagiakan ayah sampai akhirnya ayah meninggalkanku selamanya”

Akhir desember 2010 ayah sempat kebogor menjengukku dan berkeliling IPB untuk melihat lingkungan hidup yang kujalani selama merantau sebelum akhirnya terjadi musibah pembuluh darah di otak ayah pecah, ayah harus dioperasi dan menggantikan pembuluh darah yang pecah dengan selang medis. Kondisi ini membuat ayah kehilangan keseimbangannya untuk melakukan aktivitas seperti yang biasa ia lakukan. Sakit kepala yang hebat sering mendera kepalanya. Namun jika ditanya ia selalu menjawab ‘ayah ga sakit’. Bunda selalu bilang ayah sakit karena kecapean, maka akupun tak buru-buru pulang dan baru pulang akhir januari. Sungguh kaget ketika kulihat ayah telah botak dan kurus terbaring lemah tak berdaya. Hatiku sakit. Kemudian kondisi ayah membaik hingga akhirnya bulan November 2011 ayah kembali sakit tiba2 meminta diantar kerumah sakit dan ternyata ayah terserang stroke yang kedua kalinya. Kondisi ayah semakin buruk karena ayah tak mampu menggerakan setengah tubuh sebelah kirinya sama sekali. Bicara ayah semakin tidak jelas dan lidahnya tak mampu digerakan. Sejak saat itu ayah sulit menelan makanan. Setiap hari ayah hanya makan MC (makanan cair) dan susu. Jika dirumah sakit ayah menggunakan GT (selang makanan yang dimasukan lewat hidung) maka ayah dapat makan MC hingga 6 gelas sehari. Aku tau itu menyakitkan, dapat ku lihat dari cengkraman tangan ayah menahan sakit dan air matanya yang jatuh ke bantal. Ayah telah bosan terbaring lemah, ayah telah putus asa melawan sakitnya yang semakin parah setelah paru-parunya terserang jamur. Kondisi ayah semakin parah karena sekarang sulit bernafas. Jika dirumah ayah hanya minum 2 gelas sehari. Ayah sering mengatakan makanannya ga enak, ia ingin makan nasi kapau, ia ingin makan makanan yang layak. Kasian ayah. Semakin pedih hatiku melihat kondisi ayah, jika kulihat tangan ayah mencengkram bantal menahan sakit dan mukanya memerah aku bertanya “apa yang sakit yah”. Ayah selalu menjawab “tidak ada, ayah harus cepat sembuh biar ayah bisa kebogor melihat anak gadis ayah diwisuda”, padahal aku tau ayah sedang menahan sakitnya. Ayah tidak pernah mengeluh selama sakitnya, hingga detik sebelum ia pergi, ia hanya menangis dan tetap tak mengeluhkan apa yang ia rasakan. Bunda sempat meneleponku saat ayah menangis, ayah ingin bicara padaku tapi aku tak mengangkat tlp hingga ayah tak bisa lagi menunggu dan pergi. Ayahku sungguh lelaki yang kuat. Jika penyakit itu dapat dibagi maka aku rela berbagi sakit itu dengan ayah agar ayah tidak menanggung sakit sendiri, kita tanggung bersama yah. Aku menyesal tak bicara sama ayah untuk terakhir kali.

Dulu ayah pernah bilang padaku, bulan juni ayah akan sembuh karena ayah pengen ke bogor ketika ulang tahunku di bulan juni ini. Dan tanpa sadar ayah selalu mengigaukan angka empat empat empat. Ternyata ayah menepati janjinya, ayah sembuh di bulan juni ini untuk selamanya ia tak perlu lagi menahan sakit. Ayah berpulang ke rahmatullah tgl 4 Juni 2012.



Selamat jalan ayah, maafkan aku ga sempat mengajak ayah datang ke acara wisudaanku. Terimakasih untuk pengorbanan dan kesabaran ayah selama ini. Aku belajar banyak hal dari ayah, aku belajar ikhlas berkorban, aku belajar sabar, aku belajar untuk tidak pernah mengeluh, aku belajar peduli sesama. Segala yang ayah ajarkan akan aku ingat seumur hidup. Ini janji anakmu ayah. Lihatlah anak laki-lakimu yang paling sulung ayah, abang ingin menjadi seperti ayah. Semoga Allah mengikis dosa-dosa ayah seperti penyakit mengikis daging ditubuh ayah. Semoga Allah memberikan tempat terbaik buat ayah.

aku sayang ayah.

2 komentar:

  1. gue tau rasanya :) dan gue nangis -_____-" hahaha

    BalasHapus
  2. aq tau apa yg qm rasakan..
    sama dengan kedaan aq sekarang,,

    makasih untuk tulisanmu,,

    BalasHapus