Kemarin sore temen gw menawarkan keripik balado atau keripik
cabe kiriman langsung dari daerah asalnya kota Dumai. gw yang memiliki perut ringkih terhadap
pedas tentu saja menolaknya. Jangankan memakannya, melihat bentuknya saja bikin
lambung perih. Namun melihat temen gw
makan keripik itu dengan sangat santai gw jadi tergoda. Niat awalnya
hanya ingin mencoba, tapi ternyata rasanya malah manis, ga ada rasa pedas sama
sekali. Terlalu kontradiktif dengan warnanya yang merah menyala.
Dalam kehidupannya nyata, hal ini sering kita temukan.
seseorang banyak menilai orang lain hanya dari penampilan luarnya saja, tanpa
tau bagaimana sifat dan isi hati orang tersebut sebenarnya. Seharusnya sih
kalau mau bijaksana, kita harus kenal orang tersebut lebih jauh sebelum menilai
pribadinya. Setuju?
Gw juga pernah mengalami posisi seperti si keripik cabe
tadi, terlahir sebagai perempuan yang memiliki default face jutek, apa pun yang
gw katakan terkesan nyolot bagi orang lain, walau sebenarnya gw ga bermaksud
seperti itu. Yaa hasilnya gw sering jadi bahan omongan. Risih? Jelas, tapi
terlalu mempertimbangkan omongon orang lain juga ga baik.
Buat kalian yang suka menilai orang lain secara sekilas,
coba deh lebih open mind dan positif thinking, menilai sebuah apel itu busuk
atau tidak saja kalian masih belum lihai, apa lagi menilai pribadi orang lain.
*peace :)
super setuju dhils! tapi gue juga masih suka menilai orang dr cover-nya aja sih hehe. but, we can deny that every person will see you by your first appearance and image, so don't bother for judging someone by his/her cover :P
BalasHapus